Sabtu, 19 Desember 2009

Autobiografi

Saya diberi nama oleh orang tua saya Intan Nurul Husnah, biasa dipanggil Intan. Tempat kelahiranku di Brebes, pada tanggal 12 November 1990. Saya lahir di keluarga yang cukup ramai, Saya anak ketiga dari empat bersaudara. Selisih umur kami dua tahun, kecuali saya dengan Si bungsu selisih empat tahun. Saya memiliki dua kakak laki-laki, dan satu adik laki-laki. Waktu kecil saya di sekolahkan TK Pertiwi. Setiap pagi saya berangkat sekolah diantar oleh bapak ke tempat Ibu guru dan berangkat bersama Ibu guru dan teman-teman yang lain. Pulangnya saya dijemput oleh Bapak dan setelah itu, kita berdua mampir dulu di warung makan kemudian baru pulang. Begitu kegiatan sehari-hari saya ketika TK. Lulus TK saya sekolah di tempat Ibu saya mengajar, yaitu SDN Siandong. Saya sekolah di sana bersama kakak saya yang kedua. Walaupun saya anak seorang guru, tapi ketika Ibu saya mengajar saya Ia tidak pernah membeda-bedakan. Setelah itu kemudian saya di sekolahkan di SMPN 1 Larangan. Sekolahku kali ini lumayan jauh dari rumah, saya biasa berangkat dari rumah pagi-pagi sekali naik angkutan umum bersama teman saya. Paling menyedihkan ketika saya sekolah di sini yaitu ketika kelas 3 saat diadakannya jam tambahan. Saya pulang dengan teman-teman kadang jalan kaki karena kalau sore jarang ada angkutan umum yang lewat. Apalagi ketika musim hujan tiba, kami berangkat menggunakan sepeda, dan saat hujan kami hujan-hujanan sampai basah kuyup ketika sampai di rumah. Tapi perjuangan kami tidak sia-sia, saya dan teman saya masuk kelas unggulan karena masuk lima besar, dan lulus dengan nilai yang memuaskan biasa masuk 35 besar dari sekian banyak jumlah murid. Setelah saya lulus, SMP itu sekarang sudah menjadi SMP standar Nasional. Kemudian saya melanjutkan sekolah di SMAN 1 Larangan, ingin masuk sekolah yang favorit tapi tidak diijinkan oleh Ibu karena kejauhan. Saat akan menghadapi kenaikan kelas, setiap siswa datanyai mengenai kekinginannya untuk masuk jurusan apa, dan waktu itu saya ingin sekali masuk IPA tapi untuk masuk jurusan itu tidaklah mudah karena penuh dengan persaingan. Tapi tak di sangka saya bisa masuk mengambil jurusan yang saya inginkan. Waktu saya kelas tiga saya bercita-cita ingin menjadi perawat, tapi sayangnya ketika saya lulus SMA Ibu saya masih membiayai kuliah kakak saya yang pertama jadi tidak sanggup jika masuk perawat karena biayanya terlalu mahal. Akhirnya saya meneruskan profesi Ibu saya dan mengambil jurusan PGSD. Saya datang ke Yokyakarta bersama Ibu di tempat anak budhe saya, waktu itu saya mencoba mendaftar di Universitas lain yang bukan tempat kuliah saya sekarang ini, tetapi tidak jadi. Dan akhirnya sekarang saya menempuh Strata 1 di Universitas PGRI Yogyakarta.
Di Yogyakarta saya tinggal di rumah kontrakan jauh dari orang tua. Pertama tinggal di sini saya merasakan hidup sendiri tanpa orang tua benar-benar menderita, tak ada pengawasan langsung, dan sandaran tempat kita mengadu saat ada masalah. Hidup jauh dari oarang tua merupakan awal kita melangkah ke kehidupan yang sesungguhnya. Jika kita kuat mengahadapinya pasti kita bisa melewatinya. Saya belajar banyak dari sini. Bagaimana sifat masing-masing orang, dan bagaimana pula cara kita menyesuaikan diri. Sejak kecil saya di manja oleh orang tua saya karena saya merupakan anak perempuan satu-satunya. Tapi di sini, status itu tidak ada yang peduli, disini yang kuatlah yang bertahan. Hingga sekarang ini saya masih mencoba belajar bersikap dewasa dalam menghadapi suatu masalah, tapi semua itu butuh proses. Walaupun entah tidak tahu kapan waktunya, pasti hal itu akan tiba pada diri saya.

1 komentar:

Intan_5475 mengatakan...

wahhhh bagusss loooeeee

Posting Komentar

harap mendaftar yaaaaa

Template by:

Free Blog Templates