1. Narasi
Suatu ketika di sebuah desa tinggallah beberapa anak di rumah kontrakan. Kehidupan mereka setiap harinya kadang rukun, tetapi kadang juga tidak. Setiap masing-masing anak terus mengeluh dengan kekurangan temannya yang lain. Ada seorang anak yang jarang berkumpul dengan temannya dikarenakan sibuk kuliah sampai sore, dan juga ditambah kesibukan yang lainnyayang membuat dia jarang berkumpul dengan temannya. Pada suatu hari anak tersebut pulang ketika temannya sedang berkumpul dan bercanda-tawa, seketika itu sunyi dan sepi menyambut kedatangan anak yang satu itu. Anak itu tidak pernah tahu apa yang terjadi, kenapa mereka melakukan itu padanya. Sampai berhari-hari anak itu menjadi tidak kerasan tinggal di rumah itu. Selang beberapa hari, pagi-pagi sekali anak itu kabur dari rumah dan pergi entah kemana tanpa tujuan. Tapi untungynya masih ada yang peduli dengannya, dibela-belain mencarinya, dan menasehati serta menenangkan dia agar mau pulang ke rumah lagi. Hingga akhirnya anak itu kabur lagi ke tempat saudara karena tidak tahan jika di paksa, tapi kemudian setelah itu anak tersebut menyadari kalau dia harus kuat demi orang tuanya yang telah memberikan segalanya hanya untuk dia. Akhirnya perjuangan hidup yang sesungguhnya dimulai, dia lahir kembali dengan tegar demi orang-orang di sekelilingnya yang menyayanginya.
2. Deskripsi
3. Eksposisi
Mahasiswa baru di Universitas PGRI Yogyakarta dari tahun-ketahun jumlahnya semakin bertambah. Minat para lulusan pelajar SMA untuk masuk universitas tersebut cukup banyak. Apalagi setelah dibukanya Program Studi baru yaitu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, banyak sekali yang berbondong-bondong mendaftar kesana. Tapi sayangnya untuk masuk Program Studi tersebut sulit karena Universitas PGRI Yogyakarta hanya menerima mahasiswa yang terbatas dalam jumlah yang ditentukan, untuk itu Universitas PGRI Yogyakarta mengadakan berbagai macam test secara ketat untuk menyeleksi siapa saja yang bisa masuk sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Beruntunglah bagi mereka yang telah lolos dari persaingan itu.
4. Argumentasi
Seks bebas telah merambah dikalangan para remaja sekarang ini. Hal itu merupakan bukan hal yang tabu lagi bagi mereka. Padahal seks dan pergaulan bebas itu bisa berdampak negatif bagi diri sendiri. Seks dan pergaaulan bebas bisa merusak masa depan. Contohnya dapat dilihat dilingkungan sekitar kita, para pemudi yang hamil sebelum menikah. Semuanya pengaruh dari faktor lingkungan yang bisa membawa kita terjerumus kedalamnaya jika kita tidak hati-hati, apalagi bagi pelajar yang jauh dari jangkauan orang tua, itu bisa meyebabkan goyahnya pendirian kita karena tidak ada jangkauan orang tua. Teman juga mempunyai pengaruh, apakah akan menunjukan jalan yang baik ataukah buruk. Seks dan pergaulan bebas perlu kita hindari agar moral para pemuda bangsa agar tidak bobrok, karena merekalah penerus bangsa kita kelak yang akan menjadi panutan masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar
harap mendaftar yaaaaa