Kamis, 24 Desember 2009

Ringkasan Materi Ketrampilan Berbahasa Terpadu

A. Ketrampilan Berbahasa Terpadu dengan Fokus Menyimak dan Berbicara
1. Ketrampilan menyimak (listening skills)
Menyimak merupakan salah satu jenis ketrampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat reseptif. Dengan demikian, menyimak tidak sekedar kegiatan mendengarkan tapi juga memahaminya. Kegiatan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang kompleks karena melibatkan berbagai proses menyimak pada saat yang sama. Menyimak bukan merupakan suatu proses pasif, melainkan suatu proses aktif dalam mengonstruksikan suatu pesan dari suatu arus bunyi yang diketahui orang sebagai potensi-potensi fonologis, semantik, dan sintaksis suatu bahasa.
Kegiatan menyimak juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang meliputi fisik, psikologis, pengalaman, sikap, motivasi, jenis kelamin, lingkungan, dan peranan dalam masyarakat.
Ada beberapa macam tujuan dalam kegiatan yang dilakukan orang pada umumnya, yaitu: mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi fakta atau informasi yang ada, mendapatkan inspirasi, mendapatkan hiburan, dan memperbaiki kemampuan berbicara.
Secara garis besar, menyimak dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif adalah jenis kegiatan menyimak yang mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terdapat suatu ujaran, tidak perlu di bawah bimbingan langsung dari seorang guru. Menyimak ekstensif terdiri dari:
1) Menyimak sosial
2) Menyiamk sekunder
3) Menyimak estetik
4) Menyimak pasif
b. Menyimak intensif
Menyimak intensif adalah jenis menyimak yang pelaksanaannya diarahkan pada satu kegiatan yang lebih diawasi, dikontrol terhadap satu hal tertentu. Menyimak intensif terdiri atas beberapa jenis berikut:
1) Menyimak kritis
2) Menyimak kreatif
3) Menyimak eksploratif
4) Menyimak introgatif
5) Menyimak selektif
6) Menyimak kostratif
Tujuan pembelajaran menyimak pada semua janjang pendidikan pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1) Persepsi, yakni ciri kognitif dari proses mendengarkan yang didasarkan pemahaman pengetahuan tentang kaidah-kaidah kebahasaan.
2) Resepsi, yakni pemahaman pesan atau penafsiran yang dikehendaki oleh pembaca.
2. Ketrampilan berbicara (speaking skills)
Berbicara merupakan salah satu jenis ketrampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat produktif. Dalam konteks komunikasi, pembicara berlaku sebagai pengirim (sender), sedangkan penerima (receiver) adalah penerima warta (message). Warta terbentuk oleh informasi yanng disampaikan sekunder, dan message merupakan objek dari komunikasi.
Ketrampilan berbicara pada hakekatnya merupakan ketrampilan memproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan kegiatan pada orang lain.
Ragam berbicara
1) Pidato
2) Diskusi
3) Menyampaikan pengumuman
4) Menyampaukan argumentasi
5) Bercerita
6) Musyawarah
7) Wawancara
Hubungan antara menyimak dan berbicara yaitu: Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, merupakan komunikasi tatap muka atau face to face communication.

B. Ketrampilan Berbahasa Terpadu dengan Fokus Membaca dan Menulis
1. Ketrampilan membaca (reading skills)
Membaca merupakan salah satu jenis ketrampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat reseptif. Ketrampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari ketrampilan menyimak dan berbicara.
Membaca pada hakikatnya adalah proses decoding oleh penerima pesan, yaitu proses memaknai bentuk-bentuk bahasa tertulis sehingga pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat diterima secara utuh. Jika menulis bersifat produktif, karena aktivitas menulis menghasilkan bahasa ragam tulisan. sedangkan membaca bersifat reseptif, karena membaca berupaya menerima informasi yang disampaikan penulis.
Berdasarkan tujuan membaca yang ingin dicapai, Jazir Burhan mengemukakan ada beberapa jenis membaca, antara lain
1) Membaca intensif
2) Membaca kritis
3) Membaca cepat
4) Membaca Untuk keperluan praktis
5) Membaca untuk keperluan studi
2. Ketrampilan menulis (writing skills)
Menulis merupakan salah satu jenis ketrampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat produktif. Menulis dapat dikatakan ketrampilan berbahasa yang paling rumit diantara jenis-jenis ketrampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat; melainkan juga mengembangkan dan menuanngkan pikiaran-pikiran dalam suatu srtuktur tulisan yang teratur.
Menulis merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan salah satu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan satu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka mamahami bahasa dan gambar grafik itu.
Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir. Tulisan dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita.
Ragam Tulisan
1) Narasi
Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman berdasarkan urutan waktu (kronologis).
2) Deskripsi
Deskripsi adalah jenis karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek apa adanya, sehingga pembaca ikut juga merasakan, mengalami, melihat, dan mendengar apa yang ditulis si pengarang itu.
3) Eksposisi
Eksposisi adalah jenis karangan yang bertujuan menambah pengetahuan pembaca dengan cara memaparkan informasi secara aktual.
4) Argumentasi
Argumentasi adalah jenis karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca dengan bukti-bukti, alasan, atau pendapat yang kuat, sehingga gagasan yang dikemukakan penulis dapat diyakini/dipercaya oleh pembaca.
Hal-hal yang Perlu di Perhatikan dalam Kegiatan Tulis-menulis
1. Paragraf
2. Kerangka Karangan
3. Langkah-langkah Menyusun Kerangka
4. Pengembangan Kerangka Karangan
Hubungan antara membaca dan menulis yaitu: membaca dan menulis merupakan aktivitas berbahasa ragam tulis. Menulis merupakan kegiatan berbahasa berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat reseptif. Seorang penulis guna menyampaikan gagasan, perasaan, atau informasi dalam bentuk tulisan. Sebaliknya, seseorang membaca guna memahami gagasan, perasaan, atau informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan tersebut.

Sabtu, 19 Desember 2009

Autobiografi

Saya diberi nama oleh orang tua saya Intan Nurul Husnah, biasa dipanggil Intan. Tempat kelahiranku di Brebes, pada tanggal 12 November 1990. Saya lahir di keluarga yang cukup ramai, Saya anak ketiga dari empat bersaudara. Selisih umur kami dua tahun, kecuali saya dengan Si bungsu selisih empat tahun. Saya memiliki dua kakak laki-laki, dan satu adik laki-laki. Waktu kecil saya di sekolahkan TK Pertiwi. Setiap pagi saya berangkat sekolah diantar oleh bapak ke tempat Ibu guru dan berangkat bersama Ibu guru dan teman-teman yang lain. Pulangnya saya dijemput oleh Bapak dan setelah itu, kita berdua mampir dulu di warung makan kemudian baru pulang. Begitu kegiatan sehari-hari saya ketika TK. Lulus TK saya sekolah di tempat Ibu saya mengajar, yaitu SDN Siandong. Saya sekolah di sana bersama kakak saya yang kedua. Walaupun saya anak seorang guru, tapi ketika Ibu saya mengajar saya Ia tidak pernah membeda-bedakan. Setelah itu kemudian saya di sekolahkan di SMPN 1 Larangan. Sekolahku kali ini lumayan jauh dari rumah, saya biasa berangkat dari rumah pagi-pagi sekali naik angkutan umum bersama teman saya. Paling menyedihkan ketika saya sekolah di sini yaitu ketika kelas 3 saat diadakannya jam tambahan. Saya pulang dengan teman-teman kadang jalan kaki karena kalau sore jarang ada angkutan umum yang lewat. Apalagi ketika musim hujan tiba, kami berangkat menggunakan sepeda, dan saat hujan kami hujan-hujanan sampai basah kuyup ketika sampai di rumah. Tapi perjuangan kami tidak sia-sia, saya dan teman saya masuk kelas unggulan karena masuk lima besar, dan lulus dengan nilai yang memuaskan biasa masuk 35 besar dari sekian banyak jumlah murid. Setelah saya lulus, SMP itu sekarang sudah menjadi SMP standar Nasional. Kemudian saya melanjutkan sekolah di SMAN 1 Larangan, ingin masuk sekolah yang favorit tapi tidak diijinkan oleh Ibu karena kejauhan. Saat akan menghadapi kenaikan kelas, setiap siswa datanyai mengenai kekinginannya untuk masuk jurusan apa, dan waktu itu saya ingin sekali masuk IPA tapi untuk masuk jurusan itu tidaklah mudah karena penuh dengan persaingan. Tapi tak di sangka saya bisa masuk mengambil jurusan yang saya inginkan. Waktu saya kelas tiga saya bercita-cita ingin menjadi perawat, tapi sayangnya ketika saya lulus SMA Ibu saya masih membiayai kuliah kakak saya yang pertama jadi tidak sanggup jika masuk perawat karena biayanya terlalu mahal. Akhirnya saya meneruskan profesi Ibu saya dan mengambil jurusan PGSD. Saya datang ke Yokyakarta bersama Ibu di tempat anak budhe saya, waktu itu saya mencoba mendaftar di Universitas lain yang bukan tempat kuliah saya sekarang ini, tetapi tidak jadi. Dan akhirnya sekarang saya menempuh Strata 1 di Universitas PGRI Yogyakarta.
Di Yogyakarta saya tinggal di rumah kontrakan jauh dari orang tua. Pertama tinggal di sini saya merasakan hidup sendiri tanpa orang tua benar-benar menderita, tak ada pengawasan langsung, dan sandaran tempat kita mengadu saat ada masalah. Hidup jauh dari oarang tua merupakan awal kita melangkah ke kehidupan yang sesungguhnya. Jika kita kuat mengahadapinya pasti kita bisa melewatinya. Saya belajar banyak dari sini. Bagaimana sifat masing-masing orang, dan bagaimana pula cara kita menyesuaikan diri. Sejak kecil saya di manja oleh orang tua saya karena saya merupakan anak perempuan satu-satunya. Tapi di sini, status itu tidak ada yang peduli, disini yang kuatlah yang bertahan. Hingga sekarang ini saya masih mencoba belajar bersikap dewasa dalam menghadapi suatu masalah, tapi semua itu butuh proses. Walaupun entah tidak tahu kapan waktunya, pasti hal itu akan tiba pada diri saya.

Cerpen

Lebaran Tanpa Baju baru
Lebaran hampir tiba, dan ketika itu ada sebuah keluarga yang belum mempersiapkan untuk menyambut hari besar tersebut. Bagi akan-anak yang belum mengerti betul akan arti dari hari lebaran itu sendiri, yang mereka tau hanya ialah lebaran itu identik dengan baju baru. Suatu ketika seorang Ibu di keluarga bertanya pada akan bungsunya, “Nak, kamu belum bisa Ibu belikan baju, tidak apa-apakan?“, tanya Ibu. “Wah ibu ini, masa aku lebaran tidak pakai baju baru sendirian sedangkan yang lain memakainya?”, jawab si bungsu dengan cemberut“. “Tapi Nak, Ibu saat ini belum dapat rejeki untuk membelikanmu baju baru? Ibu usahakan Nak kalau sudah mendapat rejeki kamu langsung ibu beliin baju ya?” bujuk Ibu. Si anak tetap tidak terdiam dan lari ke kamar sambil menangis.
Di biarkan saja oleh ibunya anak itu menangis, selang beberapa hari ibu hanya bisa diam karena tidak bisa menuruti keinginan anaknya, Si bungsu juga ngambek dan diam saja siang itu di dalam kamar, Si bungsu sedang mengurung diri, tiba-tiba Kakaknya datang. “Ade kenapa kamu akhir-akhir ini murung terus?”, tanya Kakak dengan hati-hati”. “Ibu tuh Kak, tidak membelikan aku baju baru buat lebaran”. “Lho emangnya kenapa kalau lebaran tidak pakai baju baru?”, tanya Kakak lagi. sambil menangis si bungsu menjawab” masa yang lain pada pakai baju baru semua aku tidak kak?”. Ade........mungkin saja saat ini Ibu benar-benar belum bisa memberikan kamu baju baru, mengertilah kondisi Ibu saat ini seperti apa De? Kalau pun ibu punya uang, pasti Ibu tidak segan-segan untuk membelikan baju baru, bahkan tanpa disuruh”. Suasana hening sejenak, air mata Si bungsupun mereda,dia menyadari kalau dia salah. “ iya Kak, aku salah, maafin Ade ya Kak?”, sahut si bungsu dengan penuh penyesalan.”Kamu tidak seharusnya minta maaf sama Kakak, tapi sama Ibu “. “Iya Kak, nanti aku minta maaf sama ibu“.
Keesokan harinya si bungsu mendekati Ibunya yang sedang duduk di ruang televisi. “Ibu, maafin aku yang kemarin sudah memaksa ibu buat beliin aku baju, sekarang aku tahu ko kondisi Ibu. Lebaran tidak pake baju baru juga tidak apa-apa”. Kata Si bungsu. Ibunya tersenyum sambil melihat anaknya”,” iya Nak...tidak apa-apa, Ibu sudah maafin kamu ko sebelum kamu minta maaf”. Si bungsu tersenyum lega sambil berkata “makasih Ibu.........aku ingin menjadi anak yang baik buat ibu”. “Nah.........itu baru akan Ibu yang penurut?!”sambil memeluk anaknya. “Aku sayang Ibu”, sahut Si bungsu.
Lebaran pun tiba, tanpa baju baru lebaran akan tetap terasa indah bagi Si bungsu. Karena arti lebaran bukan berarti bajunya yang baru melainkan hatinya yang baru, apalagi dilengkapi dengan keluarga yang saling menyayangi.

Puisi

IBU
Lelah hidup ku
Menanti disini
Sebuah tanpa pasti
Tangisan
Canda tawa
Tanpa sebuah makna
Lelahku disini
Mencari arti
Jawaban dari sebuah tanya
Tersenyumlah
Berdirilah
Kau itu tegar !!!!
Kata dari sosok yang ku banggakan
Ibu

Ayah
Kau ajarkan arti hidup
Berikan suri tauladan
Jadikan aku tau makna hidup
Tangkas
Tabah
Kaulah panutan hidupku
Pemimpin yang penuh tanggung jawab
Hidup untuk keluarga
Sakitmu hanya untukmu
Tawa karena kebahagiaanmu
Jiwa raga kau berikan untuk kami
Wahai Ayah








Puisi untukmu sahabat
kawan....................
dengarkan aku........
di sini ku berseru memanggil namamu
merangkai butiran kata indah untukmu
ku merindukan derai tawamu
lembut senyummu
dan alus tuturmu itu
tahu kah kamu ku disini rapuh
tanpa siraman nasehat darimu
ku disini mati
tanpa kasih sayangmu yang kau beri untukku
ku disini menderita
tanpa perhatian di hari-hariku
di sampingku di setiap waktu
karenaku benar-benar tak ingin jauh darimu
walaupun itu hanya sedetik
tanpamu aku hanya banyngan semu
tanpa dirimu aku rapuh


kau
Hidup ini melelahkan
Hidup juga membosankan
Dan hidup pasti tidak akan berarti lagi
Jika kau tak ada di sisiku saat ini
Kau kuatkan hidupku
Kau pelindungku
kau
Anugerah terindah yang telah Tuhan berikan untukku
Cintamu semangatku
Sayangmu adalah nyawaku
Dirimu adalah kehidupanku
Tak akan pernah ku sesali pertemuanku ini denganmu

Ringkasan Materi

A. Pengertian Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik itu.
B. Fungsi dan Tujuan Menulis
Fungsi utama dari menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir.
Tujuannya adalah tulisan dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita.
C. Ragam Tulisan
1. Narasi
Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman berdasarkan urutan waktu (kronologis).
2. Deskripsi
Deskripsi adalah jenis karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek apa adanya, sehingga pembaca ikut juga merasakan, mengalami, melihat, dan mendengar apa yang ditulis si pengarang itu.
3. Eksposisi
Eksposisi adalah jenis karangan yang bertujuan menambah pengetahuan pembaca dengan cara memaparkan informasi secara aktual.
4. Argumentasi
Argumentasi adalah jenis karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca dengan bukti-bukti, alasan, atau pendapat yang kuat, sehingga gagasan yang dikemukakan penulis dapat diyakini/dipercaya oleh pembaca.

D. Hal-hal yang Perlu di Perhatikan dalam Kegiatan Tulis-menulis
1. Paragraf
Paragraf atau alinea adalah seperangkat kalimat yang membahas suatu topik atau hanya mengacu pada satu gagasan pokok. Jadi, suatu paragraf tidak bolah mengandung dua topik.
2. Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah outline sebuah karangan yang sudah diatur secara sistematis, lengkap, menyeluruh, dan mencakup semua hal yang akan dikemukakan.
3. Langkah-langkah Menyusun Kerangka
a. Catat semua ide
b. Seleksi ide-ide secara tepat
c. Urutkan ide-ide secara tepat
d. Kelompokkan ide-ide yang berdekatan pada suatu heading
e. Langkah seleksi sudah dikerjakan
4. Pengembangan Kerangka Karangan
a. Pendahuluan bersifat menjelaskan dan mendorong
Usahakan agar kalimat-kalimat utama pada bagian memikat hati pembaca sehingga ia ingin lebih banyak mengetahui apa yang diuraikan pada bagian karangan selanjutnya.
b. Batang tubuh sebagai isi karangan
Batang tubuh merupakan karangan yang sebenarnya. Di dalamnya terdapat segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang dikemukakan.
c. Bagian penutup
Ada tiga sifat dari bagian penutup ini. Pertama, sebagai rangkuman (summary) dari apa yang sudah diuraikan pada batang tubuh. Bentuk lain yang kedua ialah pernyataan kembali, yang fungsinya meningkatkan kembali akan hal-hal yang sudah dibacanya. Sistem seperti ini sangat praktis, terutama kepada bagian selanjutnya. Sifat yang ketiga ialah hanya sebagai kata penutup. Fungsinya ialah memberitahukan pembaca bahwa karangan itu sudah berakhir.
E. Teknik Penulisan
Kemampuan menulis bisa dikembangkan dengan cara:
1. sering menulis berdasarkan kegunaan (purpose) spesifik atau audience spesifik.
2. memahami fakta bahwa “menulis” adalah “menengok kembali” atau memperdalam keahlian anda.
3. memperolah pengalaman editing yang akan bermanfaat tidak hanya untuk menulis akan tetapi secara keseluruhan akan bermanfaat untuk pengembangan kemampuan dan auditory atau absarvasi,
4. memublikasikan tulisan
F. Tujuan Pembelajaran Menulis
Keraf mengemukakan tujuan pengajaran keterampilan menulis sebagai berikut:
1. Peserta didik mampu memilih dan menata gagasan dengan penalaran yang logis dan sistematis.
2. Peserta didik mampu menuangkannya ke dalam bentuk-bentuk tuturan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
3. Peserta didik mampu menuliskannya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
4. Peserta didik mampu memilih ragam bahasa Indonesia sesuai konteks komunikasi.

Aneka ragam Tulisan


1. Narasi
Suatu ketika di sebuah desa tinggallah beberapa anak di rumah kontrakan. Kehidupan mereka setiap harinya kadang rukun, tetapi kadang juga tidak. Setiap masing-masing anak terus mengeluh dengan kekurangan temannya yang lain. Ada seorang anak yang jarang berkumpul dengan temannya dikarenakan sibuk kuliah sampai sore, dan juga ditambah kesibukan yang lainnyayang membuat dia jarang berkumpul dengan temannya. Pada suatu hari anak tersebut pulang ketika temannya sedang berkumpul dan bercanda-tawa, seketika itu sunyi dan sepi menyambut kedatangan anak yang satu itu. Anak itu tidak pernah tahu apa yang terjadi, kenapa mereka melakukan itu padanya. Sampai berhari-hari anak itu menjadi tidak kerasan tinggal di rumah itu. Selang beberapa hari, pagi-pagi sekali anak itu kabur dari rumah dan pergi entah kemana tanpa tujuan. Tapi untungynya masih ada yang peduli dengannya, dibela-belain mencarinya, dan menasehati serta menenangkan dia agar mau pulang ke rumah lagi. Hingga akhirnya anak itu kabur lagi ke tempat saudara karena tidak tahan jika di paksa, tapi kemudian setelah itu anak tersebut menyadari kalau dia harus kuat demi orang tuanya yang telah memberikan segalanya hanya untuk dia. Akhirnya perjuangan hidup yang sesungguhnya dimulai, dia lahir kembali dengan tegar demi orang-orang di sekelilingnya yang menyayanginya.
2. Deskripsi
Yogyakarta adalah tempat yang indah. Kota itu sering disebut dengan kota pelajar, karena begitu banyaknya yang berlomba-lomba untuk menuntut ilmu di sana. Tetapi banyak beranggapan miring dengan kota tersebut, sebagian orang beranggapan Yogyakarta itu kota yang terlalu bebas pergaulannya. Yogyakarta merupakan kota yang besar dan merupakan daerah istimewa. Kehidupannya orang-orang di Yogyakarta sudah seperti di kota metropolitan, ibu kota kita Jakarta. Kehidupannya sudah maju dalam berbagai bidang seperti tatanan masyarakat, teknologi, pendidikan dan yang lainnya. Tetapi masih ada juga masyarakat yang kurang beruntung dalam hidupnya sehingga masih banyak orang yang kekurangan di daerah tertentu.
3. Eksposisi
Mahasiswa baru di Universitas PGRI Yogyakarta dari tahun-ketahun jumlahnya semakin bertambah. Minat para lulusan pelajar SMA untuk masuk universitas tersebut cukup banyak. Apalagi setelah dibukanya Program Studi baru yaitu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, banyak sekali yang berbondong-bondong mendaftar kesana. Tapi sayangnya untuk masuk Program Studi tersebut sulit karena Universitas PGRI Yogyakarta hanya menerima mahasiswa yang terbatas dalam jumlah yang ditentukan, untuk itu Universitas PGRI Yogyakarta mengadakan berbagai macam test secara ketat untuk menyeleksi siapa saja yang bisa masuk sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Beruntunglah bagi mereka yang telah lolos dari persaingan itu.
4. Argumentasi
Seks bebas telah merambah dikalangan para remaja sekarang ini. Hal itu merupakan bukan hal yang tabu lagi bagi mereka. Padahal seks dan pergaulan bebas itu bisa berdampak negatif bagi diri sendiri. Seks dan pergaaulan bebas bisa merusak masa depan. Contohnya dapat dilihat dilingkungan sekitar kita, para pemudi yang hamil sebelum menikah. Semuanya pengaruh dari faktor lingkungan yang bisa membawa kita terjerumus kedalamnaya jika kita tidak hati-hati, apalagi bagi pelajar yang jauh dari jangkauan orang tua, itu bisa meyebabkan goyahnya pendirian kita karena tidak ada jangkauan orang tua. Teman juga mempunyai pengaruh, apakah akan menunjukan jalan yang baik ataukah buruk. Seks dan pergaulan bebas perlu kita hindari agar moral para pemuda bangsa agar tidak bobrok, karena merekalah penerus bangsa kita kelak yang akan menjadi panutan masa depan.

Template by:

Free Blog Templates